Internet Kecepatan Cahaya, Teknologi yang Akan Geser WiFi

Internet Kecepatan Cahaya, Teknologi yang Akan Geser WiFi – Teknologi Internet nampaknya menjadi satu bagian penting dari kehidupan manusia saat ini. Banyak dari aktivitas manusia yang semakin menuntut adanya sinyal internet yang cepat. Internet bisa digunakan dalam berbagai hal mulai dari bermain game, streaming, mengerjakan tugas, menjalin komunikasi, bahkan hingga melakukan tes kerja seperti wawancara dan tes psikologi.

Meski begitu di Indonesia sendiri pun masih banyak daerah yang tidak memiliki sinyal internet. Sinyal internet seperti Wifi yang sekarang ini banyak digunakan juga tidak selalu menjamin adanya kecepatan transfer data dalam setiap penggunaannya. Kondisi tersebut kemudian dapat menjadi hambatan tersendiri dalam aktivitas manusia sehari-hari. poker99

Internet Kecepatan Cahaya, Teknologi yang Akan Geser WiFi

Mengenal Teknologi Internet Li-Fi

Baru-baru ini, ilmuwan luar negeri mulai menciptakan suatu terobosan teknologi baru yang dianggap mampu menggeser Wifi. Teknologi ini disebut Lifi, yaitu sebuah teknologi yang memanfaatkan pancaran sinar untuk mengirim sinyal internet. Mautahu lebih lanjut? Simak pembahasannyadi bawah ini.

Li-Fi atau Light Fidelity merupakan alat komunikasi yang berbasis pada penggunaan sistem Visible Light Communications (VLC) yaitu sistem cahaya yang terlihat. Istilah tentang Li-Fi lekat kaitannya dengan salah seorang profesor dari Universitas Edinburgh, yakni Herald Haas. Baca juga: Cetak Pancake Sesuai Keinginan? Printer 3D Pancake Bisa Jadi Pilihan

Teknologi Li-Fi yang mulai dirintis pada tahun 2011 ini masih terus menjalani uji coba untuk dikembangkan agar lebih sempurna. Kemudian pada tahun 2012, Profesor Herald mulai membangun perusahaan PureLifi dengan tujun untuk menjadi pionir teknologi VLC di seluruh dunia.

Internet dengan Pancaran Sinar

Teknologi Internet Li-Fi bekerja dengan mengubah sinar lampu LED menjadi sinyal elektronik. Kemudian sinyal tersebut dikonversi lagi menjadi data. Lalu perangkat yang terhubung dengannya mengirimkan kembali data menggunakan sinar yang tidak terlihat selayaknya infrared atau ultraviolet.

Sistem internet ini memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkanWifi. Kecepatannya digadang-gadang mencapai 100 kali lebih cepat dibanding Wifi. Dengan kecepatan yang mencapai lebih dari 200 Gbps, Li-Fi mampu mengunduh 23 DVD dalam waktu 1 detik saja.

Merealisasikan kebutuhan untuk membuat sinar lampu yang mampu memancarkan sinyal internet telah dilakukan oleh perusahaan Oledcomm dari Perancis. Perusahaan ini sudah mulai memasarkan Teknologi Internet ini dan diperkenalkan dalam Consumer Electronic Show(CES) di Las Vegas tahun 2018. Produk tersebut diberi nama MyLifi yang tersusun dari 2 bagian, yaitu lampu dan dongle (alat untuk mengirim dan menerima data nirkabel).

Kekurangan Li-Fi

Salah satu jurnalis The Verge bernama Jacob Kastrenakes yang mencoba MyLifi membuktikan bahwa pancaran sinar lampu itu benar-benar berhasil untuk memancarkan sinyal internet. Hal tersebut terbukti ketika indikator laptopnya menyala hijau, yang menandakan adanya koneksi jaringan. Bahkan Li-Fi ini dapat digunakan tanpa harus menginstal apapun.

Li-Fi juga dianggap tidak berbahaya bagi kesehatan karena memanfaatkan pancaran sinar lampu. Tidak seperti Wifi yang memanfaatkan gelombang radio yang memang dikhawatirkan dapat membahayakan kesehatan.

Dari sekian banyak kelebihan Li-Fi, Teknologi sebuah Internet ini juga tidak luput dari adanya kekurangan. Kekurangan Li-Fi merupakan tidak mampu menembus dinding. Pancaran internet Li-Fi hanya dapat digunakan dalam ruangan lokal disekitarnya. Sehingga jika Anda berada di ruangan berbeda, Anda tidak bisa menggunakan internet Li-Fi ini. Di sisi lain, teknologi Wifi mampu menembus dinding dan memiliki jangkauan yang lebih luas.

Teknologi Li-Fi masih berada dalam tahap pengembangan. Diharapkan nantinya Li-Fi mampu mengatasi kekurangan yang dimilikinya agar lebih sempurna menjadi Teknologi Internet masa kini.

Fakta Menarik dari Li-Fi :

1. Li-Fi, teknologi berbasis VLC

Li-Fi atau Light Fidelity adalah teknologi yang diklaim bakal menggeser Wi-Fi. Li-Fi merupakan alat komunikasi baru yang berbasis pada sistem cahaya yang terlihat (Visible Light Communications, VLC). Kecepatannya jauh diatas Wi-Fi.

Istilah Li-Fi dikaitkan dengan Herald Haas, seorang Profesor yang ada di Universitas Edinburgh. Diperkenalkan pada 2011, teknologi ini terus dikembangkan untuk meraih kesempurnaan. Pada tahun 2012, sang Profesor membuat perusahaan PureLiFi yang bertujuan sebagai pemimpin teknologi VLC di dunia.

Li-Fi mengkonversi pancaran cahaya lampu LED menjadi sinyal elektronik. Sinyal tersebut kemudian dikonversi kembali menjadi data. Perangkat yang terhubung kemudian mengirim kembali data menggunakan cahaya yang tak terlihat seperti ultraviolet atau infra-merah.

Li-Fi diklaim memiliki kecepatan 100 kali lipat lebih cepat dari pada Wi-Fi. Kecepatan Li-Fi lebih dari 200 Gbps. Dan kita bisa mengunduh 23 DVD hanya dalam waktu satu detik!

2. Internet yang memanfaatkan pancaran sinar

Internet Kecepatan Cahaya, Teknologi yang Akan Geser WiFi

Kebutuhan merealisasikan lampu yang memancarkan internet telah dilakukan. Perusahaan Oledcomm dari Perancis, telah mulai memasarkan lampu yang memancarkan internet. Lampu tersebut diperkenalkan pada CES (Consumer Electronics Show) di Las Vegas, Januari tahun ini.

Jurnalis The Verge, Jacob Kastrenakes telah mencoba dan mengulas alat tersebut. Produk dari Oledcomm itu bernama MyLifi. Terdiri dari dua bagian: lampu dan dongle (peralatan untuk menerima dan mengirim data nirkabel).

Jacob Kastrenakes mencoba lampu itu, dan membuktikannya bahwa pancaran sinar lampu yang mengantarkan pula internet, benar-benar terjadi. Indikator laptop miliknya menyala hijau, yang itu berarti terdapat koneksi jaringan. Dan tanpa menginstal apapun!

3. Kekurangannya, gak bisa menembus dinding

Di luar dari kehebatan dan kecanggihan Li-Fi, ada juga kekurangannya. Li-Fi sudah dibuktikan jauh lebih cepat dari pada Wi-Fi. Dan karena menggunakan pancaran sinar lampu, ia tak berbahaya bagi kesehatan. Berbeda dengan Wi-Fi yang menggunakan gelombang radio. Banyak yang khawatir terganggu kesehatannya karena gelombang radio ini.

Kekurangan Li-Fi adalah, ia tak mampu menembus dinding. Sehingga yang dilakukan oleh Li-Fi adalah pancaran internet dalam ruang lingkup lokal atau disekitar. Pun, jika kita berbeda ruangan, kita tak bisa menggunakan internet super cepat ini. Sementara, Wi-Fi dapat menembus dinding dan jangkauannya juga luas. Sepertinya, Wi-Fi masih bakal tetap digunakan hingga Li-Fi bisa memecahkan masalah ini.

Teknologi ini memang masih dalam pengembangan. Mudah-mudahan, manfaatnya bisa kita nikmati gak lama lagi.

Berikut Kelebihan dan kekurangan pada Li-Fi :

Kelebihan Li-Fi :

Efisiensi ketika biaya rendah dikarenakan memerlukan komponen lebih sedikit dari teknologi sinyal radio. Energi dalam pencahayaan LED telah efisien dan transmisi data membutuhkan daya tambahan yang diabaikan. Lingkungan transmisi pada RF dan propagasi sangat sulit, tetapi tidak pada lifi yang bekerja dengan baik dalam hal lingkungan. Keselamatan terhadap kehidupan di bumi telah berevolusi melalui paparan cahaya, sehingga tidak ada masalah keamanan atau kesehatan pada teknologi ini.dan tidak ada bahaya yang diakibatkan oleh teknologi ini karena transmisi cahaya menghindari penggunaan frekuensi radio yang dapat mengganggu sirkuit elektronik di lingkungan tertentu seperti di dalam pesawat.

Keamanan dalam privasi sangat terjaga karena sulit dalam pencarian sinyal di luar area karena sinyal terbatas pada daerah khusus dan tidak akan menembus dinding selain kaca. Pengendalian data dapat diarahkan dari satu perangakat ke perangkat lain dan pengguna dapat melihat dimana data tersebut tersimpan. Tak ada fitur keamanan tambahan seperti pasangan dalam interkoneksi RF pada sinyal bluetooth.

Kekurangan Li-Fi :

nternet tidak bisa digunakan atau tidak dapat diakses tanpa adanya sumber cahaya sebagai pengantar sinyal. Hal ini bisa membatasi lokasi dan situasi di mana Li-Fi dapat digunakan.

Karena menggunakan cahaya tampak, dan cahaya tidak bisa menembus dinding, rentang sinyal tentunya jadi dibatasi oleh penghalang fisik.

Karena menggunakan cahaya tampak, dan cahaya tidak bisa menembus dinding, rentang sinyal tentunya jadi dibatasi oleh penghalang fisik.